Sabtu, 15 Mei 2010

naskah derama !

Penyelamatan Putri Lingkungan
Alkisah, di sebuah kerajaan yang damai dan tenteram. Hiduplah seorang Putri yang mengabdikan hidupnya untuk menyelamatkan lingkungan. Dia tidak segan turun langsung ke lapangan untuk mengatasi masalah lingkungan. Khususnya kebersihan dan kesehatan.
Suatu hari..., ketika dia sedang berada taman bersama dengan Ratu Kerajaan...,
Ratu : Putri..., dedikasimu terhadap lingkungan membuat kerajaan Kita semakin makmur. Bukan hanya kerajaan Kita, melainkan seluruh dunia merasakannya.
Putri : (tersipu malu) Tidak juga, Baginda Ratu. Apa yang telah hamba lakukan tidak berarti tanpa adanya kesadaran dari seluruh penduduk. Percuma hamba melakukan berbagai kegiatan lingkungan jika penduduk masih suka membuang sampah.
Ratu : (tersenyum bangga). Memang benar. Tapi, siapa yang mampu menggerakkan hati penduduk untuk menjaga lingkungannya kalau bukan Kamu?
Putri : (tersenyum).
Saat berjalan berdua, tiba-tiba mereka berdua mendapati seseorang sedang terkapar. Mereka berdua lantas menghampirinya.
Ratu : (menggoyang-goyangkan tubuh orang tersebut dengan tangannya) Hey, bangun! Kenapa kamu tidur di sini?
Orang : (bangun dari posisinya lalu dengan cepat menggenggam tangan Putri Lingkungan). Oh putri! Tolong bantu Kami!
Putri : (kaget) Me-memangnya ada apa?
Orang : Ka-karena Putri..., hidup Kami berantakan!
Putri & Ratu : (bingung)
Ratu : Wahai Rakyat? Sebenarnya apa maksudmu?
Orang : (berdiri dan langsung menyandera Putri Lingkungan) Kami adalah orang yang terdzalimi dari apa yang telah dilakukan dia. (berkata dengan penuh amarah).
Ratu : (kaget dan bingung) Hey? Sebenarnya apa maksudmu? Lepaskan dia sekarang!
Orang : (marah) Tidak akan! Gara-gara dia! Penduduk jadi rajin membersihkan lingkungan, dan tidak ada yang mau menebang pohon lagi! Itu membuat Kami rugi.
Ratu : Tapi? Bukankah kalian bisa melakukan pekerjaan lainnya?
Orang : Hah? Aku malas berbicara denganmu. Kalau kau mau Putri Lingkungan ini kembali dengan hidup! Kalian harus memenuhi tuntutanku. (berlalu pergi dengan cepat sambil membawa Putri Lingkungan)
Ratu sangat panik akan hal itu. Lantas dia memanggil tiga ksatria untuk menyelamatkan Putri Lingkungan.
Ratu : Wahai 3 Ksatria tangguh! Aku mohon untuk menyelamatkan Putri Lingkungan.
Ksatria 1: Akan Kami Lakukan walau berkorban nyawa.
Ksatria 2: Walau harus kehilangan anggota badan.
Ksatria 3 : Walau harus kehilangan makanan.
Ksatria 1,2, dan 3 : (berteriak bersama) Kami akan menyelamatkannya!
Ketiga ksatria itu lantas meninggalkan tempat dan melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan, mereka dihadang oleh anak buah penyandera.
Penyandera : (datang tiba-tiba) Berhenti kalian kalau tidak mau mati!
Ksatria 1 : Minggir! Kalau kau menghadang akan kucincang engkau!
Penyandera : (marah) Hah! Hanya untuk menyelamatkan seorang Putri tingjah kalian seperti itu?
Ksatria 2 : Huh! Seharusnya Kami yang berkata seperti itu! Hanya untuk melampiaskan kekesalan kalian, Kalian melakukan hal ini!
Penyandera : (tertawa) Hihihihi.., suka-suka Saya dong (langsung menyerang ketiga ksatria tersebut).
Pertarungan terjadi. Tapi satu lawan tiga tidak berimbang walau si anak buah penyandera cukup tangguh untuk mereka bertiga. Hingga akhirnya, anak buah penyandera tumbang.
Penyandera : (terkapar tak berdaya) Sial! Kalian akan menyesal melakukan hal ini.
Ksatria 3 : (menghunuskan pedang ke arah penyandera) Hey! Mengapa kalian harus menculik Putri Lingkungan?
Penyandera : Huh! Gara-gara dia! Kami yang bekerja sebagai penebang pohon dan pengumpul sampah kehilangan pekerjaan gara-gara orang menjadi sadar lingkungan. Apa kalian tidak tahu betapa laparnya warga Kami?
Ksatria 1,2,dan 3 : (terdiam sejenak)
Ksatria 1 : Diam saja, Kau! (menancapkan pedangnya ke dada anak
buah penyandera).
Ksatria 2 : (Terkejut) Hey! Apa yang kau lakukan?
Ksatria 1 : Tenang! Aku tidak membunuhnya! Hanya membiusnya saja.
Ksatria 3 : Sepertinya ada hal yang tidak kita ketahui.
Ksatria 1 : Untuk mengetahuinya..., ayo kita bergegas!
Mereka bertiga lantas meninggalkan tempat itu. Tak lama berjalan, mereka berhasil menemukan lokasi penyanderaan. Mereka lantas disambut oleh Penyandera.
Penyandera : (kesal) Huh! Ternyata sampai juga.
Ksatria 1 : Kembalikan Putri!
Penyandera : (menolak) Tidak! Sebelum kalian penuhi tuntutan Kami!
Ksatria 2 : Memangnya apa mau kalian?
Penyandera : (tersenyum) Hm, Kami mau penebangan pohon diizinkan lagi dan kegiatan seperti dulu dilakukan kembali.
Putri : (berteriak) Mana Mungkin Bisa? Lebih baik kau bunuh aku daripada itu terjadi lagi.
Penyandera : Kurang ajar! Kalau itu maumu, akan kuturuti! (siap-siap menghajar)
Pertarungan terjadi, ketiga ksatria itu berusaha menyelamatkan Putri Lingkungan. Dan akhirnya mereka berhasil walaupun ketiganya terluka parah.
Penyandera : (terkapar dan kecewa) Huh! Aku kalah! Aku tidak bisa membantu kaumku!
Putri : (menghampiri penyandera) Apa kau tahu alasanku tidak mengizinkan hal itu?
Penyandera : Memangnya kenapa?
Putri : Apa yang akan terjadi jika pohon habis? Dan apa yang akan terjadi jika lingkungan Kita tercemar?
Penyandera : Uh..., aku tidak mau tahu.
Putri : Dunia akan hancur lebih cepat!
Penyandera : (terdiam)
Putri : Aku tidak melarang menebang pohon! Tapi aku hanya meminta untuk menebang pohon lebih bijak supaya tidak terjadi bencana. Kalau pohon habis, kalian mau kerja apa?
Penyandera : (masih terdiam).
Ksatria 2 : Apa kau dengar itu? Penyandera?
Putri : Masih banyak pekerjaan lainnya. Aku akan membantumu mencari kerja yang baru. Bekerja dengan menjaga lingkungan merupakan hal yang menyenangkan.
Penyandera : Benarkah itu?
Putri : Tentu
Penyandera : (menangis terharu dan langsung menggenggam tangan Putri) Ah, terima kasih.
Akhirnya, tidak ada lagi yang merasa dirugikan akibat lingkungan yang dijaga. Putri Lingkungan pun terus menjaga lingkungan bersama orang-orang. Ksatria pun tak pernah lelah menegakkan keadilan.
Lingkungan yang harus dijaga sampai akhir waktu.
Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar